Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi AS sedikit direvisi naik dalam survei terbaru para ekonom yang dilakukan oleh Bloomberg News. Sementara itu, proyeksi inflasi dan suku bunga untuk tahun mendatang sebagian besar tetap tidak berubah.

Menurut estimasi median dari survei terhadap 84 ekonom yang dilakukan antara 12–17 Desember, produk domestik bruto (PDB) AS diperkirakan tumbuh sebesar 2% pada 2026, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,9%.

Proyeksi pertumbuhan untuk tahun berjalan juga disesuaikan ke atas, dengan para ekonom kini memperkirakan kenaikan PDB tahunan sebesar 2%, dibandingkan estimasi sebelumnya sebesar 1,9%.

Sebaliknya, ekspektasi inflasi sedikit diturunkan. Perkiraan inflasi konsumen pada 2026 berada di level 2,8% secara tahunan, turun dari estimasi sebelumnya sebesar 2,9%. Hal ini mencerminkan meningkatnya keyakinan terhadap berlanjutnya pelonggaran tekanan harga serta pergerakan Federal Reserve menuju target inflasinya.

Proyeksi suku bunga tetap stabil. Para responden survei masih memperkirakan suku bunga acuan The Fed akan mencapai 3,25% pada akhir 2026. Angka ini lebih rendah dibandingkan tingkat saat ini sebesar 3,75%, yang mengindikasikan pelonggaran kebijakan moneter secara bertahap dalam dua tahun ke depan.

Dalam proyeksi alternatif, para ekonom dan ahli strategi di ING memperkirakan pertumbuhan PDB AS sebesar 2% pada 2025, kemudian melambat menjadi 1,9% pada 2026, sebelum kemungkinan kembali meningkat menjadi 2,2% pada 2027. ING memperkirakan inflasi di AS akan tetap berada di level 2,8% baik pada 2025 maupun 2026.